Penerapan Pendekatan Pentahelix Dalam Upaya Pencegahan Terorisme Di Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima

Abstrak

Terorisme kini menjadi ancaman global yang melibatkan berbagai aspek kehidupan, melampaui batas negara, dan menjadi kejahatan internasional yang serius. Indonesia, sebagai negara berkembang, menghadapi ancaman signifikan, khususnya melalui aksi teror bom di berbagai wilayah. Gerakan terorisme dinilai sebagai ancaman besar bagi kemanusiaan yang perlu segera ditangani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan meliputi pemerintah kelurahan, tokoh masyarakat, aparat keamanan, dan warga Kelurahan Penatoi. Teknik pengumpulan data mencakup observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran strategis pemerintah kelurahan dalam mencegah terorisme diwujudkan melalui pendekatan pentahelix, dengan melibatkan berbagai elemen seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh agama, dan tokoh pemuda. Upaya seperti sosialisasi, edukasi bahaya terorisme, dan pemberian bantuan kebutuhan pokok berhasil mengubah pola interaksi masyarakat dari eksklusif menjadi lebih terbuka, bahkan 80% warga yang terpapar radikalisme kembali berikrar setia pada NKRI. Faktor penghambat pendekatan pentahelix meliputi keterbatasan anggaran, ketidakpuasan atas bantuan pemerintah, serta keberadaan gerakan bawah tanah. Namun, dukungan eks-narapidana terorisme sebagai mitra dan kerja sama pemerintah dengan berbagai pihak, termasuk BNPT dan kepolisian, menjadi faktor pendukung signifikan dalam pencegahan terorisme.