Pemberdayaan Masyarakat melalui Desa Tanggap Stunting
DOI:
https://doi.org/10.31949/jb.v6i1.11044Abstract
Stunting merupakan kekurangan gizi kronis yang terjadi pada balita. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 % pada tahun 2024. Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan prevalensi stunting yang masih cukup tinggi yaitu 16,1%. Tujuan kegiatan ini adalah pelibatan kader posyandu, Tim penggerak PKK, Ibu dan/atau pengasuh balita, kader remaja dalam kegiatan yang akan dibuat menjadi 4 pojka (Kelompok kerja) : 1) Pokja (kelompok kerja) pelatihan pembuatan PMT tinggi protein hewani, 2) Pokja (Kelompok kerja) pelatihan pengukuran LILA dan screening status gizi balita berdasarkan LILA, 3) Pokja (Kelompok kerja) Pojok literasi gizi, 4) Pokja (Kelompok kerja) pembentukan kader remaja dalam pencegahan stunting. Program kerja yang telah dilaksanakan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra sehingga mewujudkan Desa Tanggap Stunting
Keywords:
Desa Tanggap stunting, Pemberdayaan Masyarakat, SidoarjoDownloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pratiwi Hariyani Putri, Catur Wulandari, Anugrah Linda Mutiarani, Farah Nuriannisa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
An author who publishes in the BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- The author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgment of its initial publication in this journal.
- The author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work